foto-bersama-buyer-ekspor-garam

Community-Based Connection Program: Kolaborasi Indonesia – Jepang

Kedatangan Prof. Kataoka langsung dari Jepang menjadi momentum bersejarah bagi Petani Muda Keren (PMK) dan komunitas petani garam di Buleleng. Pria tua yang penuh semangat ini membawa angin segar dengan langkah konkret untuk mendorong ekspor garam Buleleng ke Jepang.

Langkah Awal Ekspor Garam ke Jepang

Shipment perdana ekspor garam Buleleng direncanakan dimulai pada Desember tahun ini. Volume awalnya mungkin kecil, sekitar 4-10 ton per bulan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana petani garam kita mendapatkan akses ke pasar internasional yang stabil dan berkualitas. Dengan motivasi ini, para petani diharapkan semakin bersemangat meningkatkan kualitas garam lokal yang memang sudah diakui mutunya. Saat kualitas meningkat, permintaan pun akan semakin besar.

Program Petani Muda Belajar ke Jepang

Tak hanya itu, Prof. Kataoka juga membawa peluang besar lainnya—Farmers Exchange Program ke Jepang! Mulai Januari 2025, sebanyak tiga petani muda akan dikirim ke Jepang untuk belajar langsung Agriculture 4.0 di Yamaguchi. Melalui program ini, para petani akan mendapatkan pelatihan selama tiga bulan, mempelajari konsep Smart Integrity Farming, dan membawa ilmu tersebut untuk diterapkan di Bali. Total 12 petani akan dikirim tahun depan untuk mengikuti program yang mendukung keberlanjutan pertanian dari hulu ke hilir.

Dukungan untuk PMK

Prof. Kataoka sangat mendukung gerakan PMK yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan komunitas pertanian. Dengan kolaborasi bersama BoS, program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan daya saing petani muda di kancah global.

Siap ikut belajar ke Jepang? Angkat tangan... Tinggikan semangat! Petani Bersatu, Petani Muda Keren

Add a Comment

Your email address will not be published.