Kilas Balik 2020, Mewujudkan Visi Bali Pulau Organik Sesuai dengan Konsep Tri Hita Karana

5 Maret 2020

Pertanian organik di Bali merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi "Bali Pulau Organik". Konsep ini tidak hanya berfokus pada penggunaan bahan-bahan alami dan metode produksi yang ramah lingkungan, tetapi juga melibatkan filosofi Tri Hita Karana yang merupakan inti dari budaya dan kearifan lokal Bali. Tri Hita Karana menekankan keseimbangan dan harmoni dalam tiga aspek: hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan alam. Dengan demikian, pertanian organik di Bali tidak hanya berorientasi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memastikan kesejahteraan sosial dan spiritual masyarakat.

Pertanian organik di Bali juga menerapkan sistem Subak, pertanian tradisional yang menganut filosofi Tri Hita Karana dan juga menggunakan metode irigasi tradisional yang ramah lingkungan dan berbasis gotong royong. Masyarakat di Bali percaya bahwa alam harus dijaga dan menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen. Seperti yang pupuk organik Guano yang PMK produksi.

Dalam penerapan pertanian organik di Bali, Pemerintah Provinsi Bali juga berupaya meningkatkan kualitas produk pertanian dengan memenuhi standar internasional. Melalui program-program seperti Bali Organik Island, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Bali sebagai contoh pertanian berkelanjutan yang dapat diikuti oleh negara-negara lain. Dengan demikian, pertanian organik di Bali tidak hanya berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi juga.

   

Add a Comment

Your email address will not be published.